Semoga g REPOS y [Trit ini 100% TS ketik sendiri ], TS hanya ingin mengajak agan/sist merenungkan betapa beratnya ‘perjuangan’ Ayah&Ibu demi kebahagian anaknya. Miris sekali melihat anak jaman skrg, yg ketika permintaannya [mau pacaran, minta dibelikan motor/mobil, HP keluaran terbaru, pengen uang saku banyak, minta ini, minta itu, dsb] tidak dikabulkan, justru marah-marah, ngambek, kabur dari rumah, dan menunjukkan sikap bermusuhan dengan orang tua mereka!?
Juga sikap kita yg males2an, g pernah belajar, suka ngebolos, tawuran, pergaulan bebas, dsb, sadarkah hal itu bisa membuat orang tua kita sedih...
Juga sikap kita yg males2an, g pernah belajar, suka ngebolos, tawuran, pergaulan bebas, dsb, sadarkah hal itu bisa membuat orang tua kita sedih...
KISAH NYATA TS
TS lahir sebagai anak pertama, dari 3 bersaudara. Ayah seorang Pegawai
Negeri [gol.menengah] dan Ibu seorang guru SD [dri lulusan SMA]. Meski
saat itu kami hidup susah, tpi kami selalu bersyukur, dan MERASA kecukupan, Ahamdulillah
Saat itu Ayah dan Ibu, dgn bekerja keras siang dan malam, berusaha
mencari rejeki yg halal guna menghidupi keluarga dan menyekolahkan kami
bertiga. Keluarga kami memang harus ‘prihatin’, karena kami bertiga
butuh biaya yang tidak sedikit untuk bersekolah, sedangkan Ayah dan Ibu
adalah pegawai biasa yg tidak memiliki jabatan/kedudukan.
Saking sederhananya, saat itu kami hanya memiliki sebuah motor
Vespa Th.82, yg Ayah pergunakan untuk mengantar kami bertiga bersekolah,
mengantar Ibu mengajar, dan setelah itu baru Ayah dengan penuh
semangat berangkat ke kantor [1 motor untuk berlima! ], tpi kami tak pernah malu, kami ttp bersyukur…
Saking sederhananya, saat itu makan daging adalah suatu hal yg sangat istimewa u/ kami.
Demi anaknya, Ayah dan Ibu rela tidak makan [Boks Nasi] saat ada rapat
di kantor, dan dibawalah pulang Boks tersebut agar kami bertiga bisa
makan bersama...
Saking sederhananya, saat itu appun dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ayah seringkali pulang larut malam, u/ kerja lembur. Sementara itu Ibu
di saat sore/mlm, yg seharusnya adalah waktu beliau u/ beristirahat,
justru digunakan untuk memberikan les pelajaran guna mendapatkan uang
tambahan. Dan kamipun sebelum brgkt&sesudah pulang sekolah, dgn
senang hati membantu Ayah memberi makan ayam peliharaan di halaman
belakang rumah!
Hasil menjual ayam di pasar, lantas kami pergunakan u/ membeli
sepatu-tas baru! Puas sekali rasanya merasakan hasil jerih payah
sendiri, &kami ttp bersyukur…
Disaat tmn2 ‘sibuk’ dgn HP barunya, hati ini hanya bisa bergumam,
“Kapan y aq bisa punya HP sprti itu!? Rasanya meminta ke Ortu, hati
ini tidak tega, karena aq tahu btpa itu hanya akan menambah beban
pikiran dan membuat Ayah-Ibu semakin susah…” Alhasil sampai SMU, aq tidak punya HP! Tapi tidak mengapa, tidak perlu berkecil hati, yg terpenting aq bisa berprestasi di sekolah… [semangatQ dlm hati]
Disaat tmn2 ‘bangga’ dgn motor/mobil barunya, hati ini hanya bisa
bergumam, “Kapan y aq bisa punya motor sprti itu!? Rasanya meminta ke
Ortu, hati ini tidak tega, karena aq tahu btpa itu hanya akan menambah
beban pikiran dan membuat Ayah-Ibu semakin susah…” Alhasil sampai SMU, aq naik sepeda, bus/angkot dan terkadang diantar Ayah naik Vespa jika ke sekolah! Tapi tidak mengapa, tidak perlu berkecil hati, yg terpenting aq bisa berprestasi di sekolah… [semangatQ dlm hati]
Yg patut kami banggakan meski kami bertiga terbiasa hidup sederhana dan prihatin, dengan segala keterbatasan itu, kami tetap bisa berprestasi.
&Alhamdulillah sejak dri SD, SMP, SMU, dan Kuliah kami sllu
diterima di Sekolah/Perguruan Tinggi Negeri Favorit, terkemuka di kota
kami. Dan kami termasuk siswa yg sllu masuk ranking 10 besar. Luluspun
dgn IPK Cumlaude.
Akhirnya roda itu berputar, atas ikhtiar dan kerja keras, [setelah 15
Th] Ayah promosi ke posisi yg lebih baik, dan Ibu menjadi Kepala
Sekolah, terimakasih atas segala nikmat-karuniaMu ya Allah, akhirnya kesabaran kami berbuah suatu berkah.
Dan skrg dapat dikatakan kehidupan kami menjadi jauh, jauh, jauh lebih
baik! Saat ini TS bkrja sbgai Pegawai di salah satu Instansi Pusat
[Jakarta], ade’ ke-2 menunggu wisuda, dan ade’ ke-3 akhirnya bisa
mewujudkan cita2nya sedari kecil menjadi Taruna di sebuah Akademi.
Mungkin hanya sebuah pesan singkat yg ingin TS sampaikan, “Sayangi
dan cintai kedua orang tuamu, jgn pernah sekalipun membuatnya sedih
dan menangis. Tunjukkan kita bisa membalas semua kasih sayangnya dengan
melakukan sesuatu hal yg bisa dibanggakan. Meskipun itu takkan pernah
cukup u/mengganti…
>>> Pesan penuh makna dari Ayah-Ibu yg selalu ditanamkan kepada kami bertiga, yg akan sllu kami ingat:
- “De’, yg rajin belajar y, biar pinter! Ayah-Ibu g bisa membekalimu dengan harta, mobil, dan rumah. Cari semua itu dengan bekal ilmu yg kamu miliki!
- “De’, jgn lupa Sholat Malam [Tahajud] untuk memohon petunjukNya, agar sllu diberikan yg terbaik, dimudahkan dalam setiap langkah-langkah, serta segala urusanmu. Dan luangkan waktumu u/ Sholat Dhuha memohon rejeki yg halal dan baik dariNya”
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS Al Isra'; 23-24)
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS Al Isra'; 23-24)
-Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat-
0 komentar:
Posting Komentar