Delicious LinkedIn Facebook Twitter RSS Feed

Bacalah keseluruhan thread ini dgn seksama [HANYA 3 Menit!] dan coba renungkan

Semoga g REPOS y [Trit ini 100% TS ketik sendiri ], TS hanya ingin mengajak agan/sist merenungkan betapa beratnya ‘perjuangan’ Ayah&Ibu demi kebahagian anaknya. Miris sekali melihat anak jaman skrg, yg ketika permintaannya [mau pacaran, minta dibelikan motor/mobil, HP keluaran terbaru, pengen uang saku banyak, minta ini, minta itu, dsb] tidak dikabulkan, justru marah-marah, ngambek, kabur dari rumah, dan menunjukkan sikap bermusuhan dengan orang tua mereka!?
Juga sikap kita yg males2an, g pernah belajar, suka ngebolos, tawuran, pergaulan bebas, dsb, sadarkah hal itu bisa membuat orang tua kita sedih...







KISAH NYATA TS


TS lahir sebagai anak pertama, dari 3 bersaudara. Ayah seorang Pegawai Negeri [gol.menengah] dan Ibu seorang guru SD [dri lulusan SMA]. Meski saat itu kami hidup susah, tpi kami selalu bersyukur, dan MERASA kecukupan, Ahamdulillah

Saat itu Ayah dan Ibu, dgn bekerja keras siang dan malam, berusaha mencari rejeki yg halal guna menghidupi keluarga dan menyekolahkan kami bertiga. Keluarga kami memang harus ‘prihatin’, karena kami bertiga butuh biaya yang tidak sedikit untuk bersekolah, sedangkan Ayah dan Ibu adalah pegawai biasa yg tidak memiliki jabatan/kedudukan.

Saking sederhananya, saat itu kami hanya memiliki sebuah motor Vespa Th.82, yg Ayah pergunakan untuk mengantar kami bertiga bersekolah, mengantar Ibu mengajar, dan setelah itu baru Ayah dengan penuh semangat berangkat ke kantor [1 motor untuk berlima! ], tpi kami tak pernah malu, kami ttp bersyukur…




Saking sederhananya, saat itu makan daging adalah suatu hal yg sangat istimewa u/ kami. Demi anaknya, Ayah dan Ibu rela tidak makan [Boks Nasi] saat ada rapat di kantor, dan dibawalah pulang Boks tersebut agar kami bertiga bisa makan bersama...



Saking sederhananya, saat itu appun dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ayah seringkali pulang larut malam, u/ kerja lembur. Sementara itu Ibu di saat sore/mlm, yg seharusnya adalah waktu beliau u/ beristirahat, justru digunakan untuk memberikan les pelajaran guna mendapatkan uang tambahan. Dan kamipun sebelum brgkt&sesudah pulang sekolah, dgn senang hati membantu Ayah memberi makan ayam peliharaan di halaman belakang rumah!

Hasil menjual ayam di pasar, lantas kami pergunakan u/ membeli sepatu-tas baru! Puas sekali rasanya merasakan hasil jerih payah sendiri, &kami ttp bersyukur…






Disaat tmn2 ‘sibuk’ dgn HP barunya, hati ini hanya bisa bergumam, “Kapan y aq bisa punya HP sprti itu!? Rasanya meminta ke Ortu, hati ini tidak tega, karena aq tahu btpa itu hanya akan menambah beban pikiran dan membuat Ayah-Ibu semakin susah…” Alhasil sampai SMU, aq tidak punya HP! Tapi tidak mengapa, tidak perlu berkecil hati, yg terpenting aq bisa berprestasi di sekolah… [semangatQ dlm hati]






Disaat tmn2 ‘bangga’ dgn motor/mobil barunya, hati ini hanya bisa bergumam, “Kapan y aq bisa punya motor sprti itu!? Rasanya meminta ke Ortu, hati ini tidak tega, karena aq tahu btpa itu hanya akan menambah beban pikiran dan membuat Ayah-Ibu semakin susah…” Alhasil sampai SMU, aq naik sepeda, bus/angkot dan terkadang diantar Ayah naik Vespa jika ke sekolah! Tapi tidak mengapa, tidak perlu berkecil hati, yg terpenting aq bisa berprestasi di sekolah… [semangatQ dlm hati]



Yg patut kami banggakan meski kami bertiga terbiasa hidup sederhana dan prihatin, dengan segala keterbatasan itu, kami tetap bisa berprestasi. &Alhamdulillah sejak dri SD, SMP, SMU, dan Kuliah kami sllu diterima di Sekolah/Perguruan Tinggi Negeri Favorit, terkemuka di kota kami. Dan kami termasuk siswa yg sllu masuk ranking 10 besar. Luluspun dgn IPK Cumlaude.











Akhirnya roda itu berputar, atas ikhtiar dan kerja keras, [setelah 15 Th] Ayah promosi ke posisi yg lebih baik, dan Ibu menjadi Kepala Sekolah, terimakasih atas segala nikmat-karuniaMu ya Allah, akhirnya kesabaran kami berbuah suatu berkah. Dan skrg dapat dikatakan kehidupan kami menjadi jauh, jauh, jauh lebih baik! Saat ini TS bkrja sbgai Pegawai di salah satu Instansi Pusat [Jakarta], ade’ ke-2 menunggu wisuda, dan ade’ ke-3 akhirnya bisa mewujudkan cita2nya sedari kecil menjadi Taruna di sebuah Akademi.



Mungkin hanya sebuah pesan singkat yg ingin TS sampaikan, Sayangi dan cintai kedua orang tuamu, jgn pernah sekalipun membuatnya sedih dan menangis. Tunjukkan kita bisa membalas semua kasih sayangnya dengan melakukan sesuatu hal yg bisa dibanggakan. Meskipun itu takkan pernah cukup u/mengganti… 






>>> Pesan penuh makna dari Ayah-Ibu yg selalu ditanamkan kepada kami bertiga, yg akan sllu kami ingat:

  • “De’, yg rajin belajar y, biar pinter! Ayah-Ibu g bisa membekalimu dengan harta, mobil, dan rumah. Cari semua itu dengan bekal ilmu yg kamu miliki! 
  • “De’, jgn lupa Sholat Malam [Tahajud] untuk memohon petunjukNya, agar sllu diberikan yg terbaik, dimudahkan dalam setiap langkah-langkah, serta segala urusanmu. Dan luangkan waktumu u/ Sholat Dhuha memohon rejeki yg halal dan baik dariNya”


Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(QS Al Isra'; 23-24) 



-Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat-

0 komentar:

Posting Komentar